Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pilpres 2019. Kedua pasangan capres yakni Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun semakin mematangkan persiapan.Kubu Jokowi-Ma'ruf didukung sembilan partai politik yakni PDIP, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, PPP, PSI, PKPI, Perindo, dan Partai Hanura. Sedangkan, Prabowo-Sandi didukung empat partai politik yakni Partai Gerindra, PAN, PKS, dan Partai Demokrat.
Tak hanya mematangkan tim pemenangan, kedua kubu juga kini mulai saling menyindir, hingga menjadi perbincangan di tengah masyarakat serta dunia maya.
Kubu Jokowi lantas menepis ungkapan dari PAN tersebut. Menurut kubu koalisi Jokowi, sang petahana selalu mengingatkan partai koalisinya untuk berpolitik dengan santun dan tidak menjebak siapapun.
Ma’ruf menyebut kubu Prabowo sebagai pihak yang mengklaim menghargai ulama, namun tidak mendengarkan ij’tima ulama. Lalu, kubu Prabowo menganggap ucapan Ma'ruf memanas-manasi dan menyindir kubu Prabowo.
Arwani menyindir Sandiaga seolah mendadak jadi santri. Bahkan, dia menyebutkan istilah santri post-millennial untuk Sandiaga. Sebab, menurut dia, Sandi sejatinya bukan sosok santri, tapi dipaksa menjadi santri.
Ucapan Arwani sejatinya untuk menyindir pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, yang sebelumnya lebih dulu menyebut istilah santri era post-Islamisme untuk mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.
Waduh... baru pendaftaran capres-cawapres saja politik sudah memanas ya guys. Bagaimana nanti pas kampanye Pilpres 2019?
Tak hanya mematangkan tim pemenangan, kedua kubu juga kini mulai saling menyindir, hingga menjadi perbincangan di tengah masyarakat serta dunia maya.
1. 'Jebakan Batman'
Pernyataan mengenai ‘jebakan Batman’ pertama kali dilontarkan politikus PAN kepada kubu Jokowi. Menurut PAN, Jokowi dan partai koalisinya terkena jebakan Batman karena memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden mendampingi Jokowi.Kubu Jokowi lantas menepis ungkapan dari PAN tersebut. Menurut kubu koalisi Jokowi, sang petahana selalu mengingatkan partai koalisinya untuk berpolitik dengan santun dan tidak menjebak siapapun.
2. Tidak menghargai Ij’tima ulama
Isu yang satu ini datang dari pendamping Jokowi dalam perhelatan Pilpres 2019, Ma’ruf Amin. Calon wakil presiden Jokowi ini menyindir kubu Prabowo.
Ma’ruf menyebut kubu Prabowo sebagai pihak yang mengklaim menghargai ulama, namun tidak mendengarkan ij’tima ulama. Lalu, kubu Prabowo menganggap ucapan Ma'ruf memanas-manasi dan menyindir kubu Prabowo.
3. Mendadak santri
Dalam satu kesempatan diskusi bersama, Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi diinformasikan menjadi orang pertama yang mengeluarkan sindiran ke kubu Prabowo. Sindiran ini ditujukan untuk calon wakil presiden pendamping Prabowo, Sandiaga.Arwani menyindir Sandiaga seolah mendadak jadi santri. Bahkan, dia menyebutkan istilah santri post-millennial untuk Sandiaga. Sebab, menurut dia, Sandi sejatinya bukan sosok santri, tapi dipaksa menjadi santri.
Ucapan Arwani sejatinya untuk menyindir pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, yang sebelumnya lebih dulu menyebut istilah santri era post-Islamisme untuk mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.
Waduh... baru pendaftaran capres-cawapres saja politik sudah memanas ya guys. Bagaimana nanti pas kampanye Pilpres 2019?
0 Komentar