Presiden Joko Widodo sempat curhat soal ibu negara Iriana yang keranjingan bermain smartphone. Jokowi menyebut istrinya tak ubahnya ibu-ibu pada umumnya yang asyik bermain telepon genggam.
Jokowi menyebut saat ini ibu-ibu lebih sering belanja melalui telepon genggam. Tradisi belanja online ini, kata Jokowi, akan berlanjut terus sesuai dengan perkembangan zaman.
"Orang akan pegang smartphone, gawai, mau apa, mau belanja. Tanya ibu-ibu belanjanya dengan apa? Saya lihat Bu Jokowi juga sama. Ini kok asyik, saya lihat di situ aduh. Enggak usah saya ceritakan," kata Jokowi saat berpidato di acara Rembuk Nasional, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/10).
Presiden mengingatkan pentingnya beradaptasi perubahan-perubahan ini dalam kehidupan sehari-hari. Menurut dia, jika Indonesia tidak bersiap, maka Indonesia tidak akan bisa mengejar perkembangan teknologi dalam segala aspek kehidupan.
Tak hanya itu, Jokowi menekankan pentingnya cyber army serta cyber strategic. Menurut dia, dunia pada akhirnya akan mengarah ke sana. "Tadi sudah disampaikan, cyber army, cyber strategic, memang harus ke sana. Karena dunianya akan ke situ. Siapa yang bisa, negara itu yang akan menang," tuturnya.
Jokowi menyesalkan terhambatnya perkembangan teknologi di Indonesia tak hanya disebabkan oleh dunia pendidikan yang tidak mendukung pengembangan teknologi. Menurut dia, masalahnya bukan hanya terletak di universitas. Tapi juga Kementerian Dikti.
"Ini juga problemnya bukan di universitas saja tapi di Kementerian Dikti, ruwet. Daerah ini memang kebanyakan aturan. Kebanyakan regulasi," ujarnya.
"Baik yang namanya undang-undang, Perpres, Keppres, Permen, Peraturan Wali Kota, Bupati, 42 ribu. banyak yang tumpang tindih," lanjutnya.
Agar Indonesia bisa bersaing, lanjut Jokowi, maka masalah birokrasi harus dipangkas habis. Ia pun sudah memerintahkan jajaran menterinya agar tidak merumitkan birokrasi yang ada.
"Enggak usah pakai kaji-kajian. Lihat, hapus, lihat, hapus," tuturnya.
0 Komentar