Begal Motor di Lenteng Agung, Kapolda: Sehari Dapat Rp 2 Juta

Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap dua orang anggota geng motor yang terbukti sebagai pelaku pembacok seorang warga di Lenteng Agung, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Peristiwa pembegalan itu sempat direkam warga setempat dan viral di media sosial beberapa waktu terakhir.
"Pelaku yang ditangkap dua orang, katanya mereka melakukan kejahatan itu sudah 15 kali," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan kepada wartawan di kantornya pada Jumat, 2 Juni 2017. Polisi menangkap dua orang itu di rumahnya, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. 
Kepada polisi, dua tersangka yang tak disebut identitasnya itu mengaku membacok korban 12 kali. Semua korban adalah para pengendara motor yang melintas di kawasan Lenteng Agung. Diketahui, satu di antara korban yakni bernama Fadillah, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Menurut Iriawan, dua tersangka itu sudah biasa membegal korban di jalanan. Mereka biasanya merampas ponsel korban atau bahkan mengambil paksa motor korban. Dalam sehari mereka melancarkan aksi beberapa kali dibantu teman-temannya.
Rata-rata pendapatan begal ini Rp 2 juta per hari. Duit itu dari hasil penjualan ponsel rampasan dan penjualan suku cadang motor hasil begal. "Motornya biasanya dipreteli terus dijual."
Dia menjelaskan bahwa mereka adalah berandalan yang biasa di berkumpul di Jakarta Selatan. Mereka berkelompok. Namun tidak semua geng motor di Jakarta berbuat kriminal. Polisi akan menangkap berandalan yang terbukti berbuat kriminal.
Rata-rata pelaku berandalan di Jakarta adalah sekelompok remaja yang tak mendapat perhatian dari orang tua. Karena itu, dia menghimbau agar masyarakat lebih perhartian dengan anak-anak mereka. Termasuk mengawasi agar tidak terjerumus.
Di waktu bersamaan, polisi juga menangkap puluhan geng motor yang ada di Jakarta. Jumlahnya 28 orang. Mereka biasa meresahkan masyarakat di kawasan Bekasi, Jakarta, Depok, dan Tangerang.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil mendapatkan puluhan barang bukti. Di antaranya puluhan senjata berbagai jenis. Mulai dari parang, pedang samurai, celurit, gergaji, stik golf, klewang, linggis, busur dan anak panah, ada pistol mainan, senapan air soft gun, dan sejumlah ponsel.
Polisi juga menangkap sekitar 17 tersangka kasus tawuran di Jakarta. Mereka kerap tawuran menggunakan senjata tajam. "Ini bagian dari operasi Ramadan, mulai dari sebelum puasa dan saat ramadan," ucap dia.

Posting Komentar

0 Komentar