Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar Kongres Nasional PB PMII ke-XIX di Masjid Agung Darussalam, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Sejumlah tokoh akan hadir untuk membuka Kongres Nasional PB PMII pada Selasa (16/5) besok.
Ketua Panitia Nasional Kongres PB PMII Yakin Simatupang mengatakan, Palu akan menjadi tuan rumah perhelatan musyawarah tertinggi di tubuh organisasi mahasiswa yang berdiri sejak 17 April tahun 1960. Kongres Nasional ini juga akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.
"Tema yang diambil meneguhkan konsensus bernegara untuk Indonesia berkeadaban karena situasi akhir ini Indonesia gerakan yang anti-Pancasila. Momen ini konsensus bernegara ya Pancasila, pandangan yang ingin melakukan di luar Pancasila saya kira itu inkonstitusional,"
Yakin mengatakan, PB PMII juga akan bekerjasama dengan Kementerian Olahraga dan Pemuda dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk menangkal radikalisme di setiap kampus. Sebab, ideologi dasar negara yakni Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Nanti ada MoU kerjasama PMII dengan Presiden, Menpora dan Menristek memerangi radikalisme di Kampus-kampus. Ini banyak sekali yang bisa kita (program PMII) sinergikan dengan program-program pemerintah," ujar dia.
Sementara itu, lanjut Yakin, kongres ini akan diadakan 15-19 Mei dengan diikuti peserta kader sebanyak 1.000 kader dari 238 cabang dan 25 pengurus tingkat Provinsi. Sedangkan 15 kader akan dipilih sebagai calon ketua umum PB PMII 2017-2019. Mereka sudah lolos verifikasi dan memenuhi syarat pencalonan.
"Tinggal nanti pemilihan saja. Syarat pertama dia harus punya IP minimal 3,00 (syarat wajib). Kedua dia harus S2, atau sedang S2, ketiga usianya tidak boleh lebih dari 30 tahun. Keempat dia harus dinyatakan lolos dari BNN ada ujian psikologi, serta kelima dia harus mengikuti debat kandidat di lima kota. Kita sudah debat sejak Maret di Makassar, Pontianak, Bandung, Solo, dan Medan, jadi rangkaian itu sudah dilewati," kata Yakin.
Kongres kali ini juga akan dirangkai dengan deklarasi Poso untuk Indonesia damai yang akan dipimpin oleh Imam besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar dan Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi.
0 Komentar