Polisi Inggris membenarkan bahwa menewaskan 22 orang menyusul ledakan di pertunjukan Ariana Grande, Senin malam waktu setempat, 22 Mei 2017. Sebelumnya dikabarkan 19 orang yang tewas.
"Insiden itu juga melukai 50 orang," kata polisi seperti dikutip dari Deutsche Welle, Selasa, 23 Mei 2017.
Dalam rekaman video yang tersebar di media sosial tampak ratusan orang panik, berteriak ketakutan atas insiden teror Manchester. Mereka berlarian meninggalkan Manchester Arena setelah mendengar dua suara ledakan besar.
Kepala Kepolisian Manchester, Constable Ian Hopkins mengatakan, polisi yakin insiden teror Manchester dilakukan oleh seorang pria.
"Penyerang tewas di tempat disebabkan oleh alat peledak," kata Hopkins. Dia tidak memberikan perkirakan usia para korban teror Manchetser, namun Hopkins membenarkan di antara korban tewas adalah anak-anak.
Wali kota Manchester, Andy Burnham, mengatakan, penduduk di kota itu akan menunjukkan ketahanan menghadapi teror Manchester. "Kaami memang berduka, tetapi kami sangat kuat," ucapnya.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd, menyebut sebagai "Sebuah serangan biadab yang menyasar anak-anak penikmat konser musik popo."
0 Komentar