Gigih Perjuangkan Bhinneka Tunggal Ika, Megawati Dapat Award


Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menerima Bhinneka Tunggal Ika Award 2017 dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bekerja sama dengan Kantor Berita Antara.
Award tersebut diserahkan Direktur Utama LKBN Antara Medyatama Suryodiningrat di Gedung Wisma Antara, dan diterima oleh Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah, yang mewakili Megawati.
Selain Megawati, ada sejumlah tokoh nasional lainnya yang juga menerima Bhinneka Tunggal Ika Award. Mereka antara lain Ketua DPD RI Oesman Sapta, Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Sinta Nuriyah Wahid, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, budayawan Franz Magnis Suseno, dan pendiri Nurcholish Madjid Society, Yudi Latif.
Menurut Direktur LPI Boni Hargens, para tokoh tersebut mendapatkan anugerah Bhinneka Tunggal Ika Award karena dinilai konsisten menjaga, merawat, dan mengamalkan prinsip-prinsip negara kebangsaan yang berdasarkan Pancasila.
"Bu Mega adalah tokoh nasional pertama dan dinilai paling gigih memperjuangkan dan mempertahankan prinsip Bhinneka Tunggal Ika," kata Boni dalam sambutannya
Sementara, Ahmad Basarah mengatakan, Megawati berterima kasih kepada LPI yang telah memberikan award sebagai tokoh konsisten menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
"Namun yang terpenting bukanlah award yang diberikan, tetapi semangat untuk terus menggalang persatuan nasional menghadapi tantangan kebangsaan yang nyata di depan mata kita, yang harus terus digelorakan," ujar Basarah.
Ketua Fraksi PDIP di MPR ini menambahkan, Megawati berpesan agar semua komponen bangsa terus menjaga dan merawat kebhinnekaan Indonesia, demi keutuhan NKRI.
"Ibu Megawati berpesan agar semua komponen bangsa Indonesia yang cinta persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia, harus terus berbuat sesuatu dan tidak tinggal diam menghadapi mereka yang dengan sengaja ingin menghancurkan bangsa Indonesia," ucap Basarah.
Boni mengatakan, anugerah ini diberikan sebagai langkah merespons situasi bangsa sekarang ini. Dimana kata dia, rakyat Indonesia merasakan keresahan bersama tentang kebangkitan kelompok garis keras yang mengancam bangsa.
Boni menekankan isu besar itu tidak bisa diserahkan kepada presiden sendiri, tapi seluruh pihak harus bangkit bergerak bersama.
"Tujuan acara penghargaan ini untuk mengapresiasi jasa tokoh bangsa, agar masyarakat mayoritas yang selama ini diam jadi bangkit dan bergerak bersama," ujar Boni.

Posting Komentar

0 Komentar