Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) akan membunyikan sirine tsunami pada 26 April mendatang sebagai ujicoba. Masyarakat diimbau tidak panik dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
Ada enam sirine yang dibunyikan dengan jangkauan mencapai 700 meter. Suaranya akan meraung-raung dan diikuti dengan pemberitahuan bahwa itu hanya tes. Keenam sirine tersebut terletak di Kompleks Kantor Gubernur Aceh, Kajhu, Lampulo, Blang Oi, Lam Awe, dan Lhoknga.
Kasie Kesiapsiagaan Bencana BPBA, Mukhsin Syafii mengatakan, tes sirine tsunami dalam rangka hari kesiapsiagaan bencana akan dilakukan pada 26 April mendatang sekitar pukul 10.00 WIB. Informasi tentang adanya ujicoba ini sudah disampaikan ke masyarakat di Banda Aceh dan Aceh Besar sejak beberapa hari lalu.
"Kita sudah sampaikan kepada masyarakat. Kita imbau masyarakat jangan panik saat kita membunyikan sirine. Ini hanya tes supaya masyarakat lebih familiar dengan suara sirine,"
"Masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Tidak perlu panik," imbuhnya.
Hari ini, BPBA bersama pihak terkait mengadakan rapat koordinasi. Esok hari, gladibersih akan digelar. Skenarionya, petugas BPBA akan membunyikan sirine setelah 10 menit terjadi gempa menggoyang Tanah Rencong. Sirine tsunami ini dibunyikan oleh operator dari sebuah ruangan yang ada di Kantor BPBA. Di ruangan tersebut, terdapat sebuah tempat yang berisi monitor dan berbagai alat yang terhubung dengan enam sirine.
Menurut Mukhsin, sirine tsunami sudah ada di Aceh sejak tahun 2008 silam. Namun jarang dihidupkan sehingga saat uji coba pada 2014, alat tersebut sudah tidak berbunyi.
"Selama ini hanya dibunyikan secara silent. Kalau tidak pernah kita bunyikan suaranya, gimana kita tahu alat ini berfungsi atau tidak," ungkapnya.
BPBA pun akan mendorong pemerintah agar ke depan lebih rutin membunyikan alat tersebut secara real sound bukan hanya tes. Jangkauan untuk ujicoba suara hanya menjangkau sekitar 700 meter jaraknya.
"Kalau real sound itu jaraknya mencapai tiga kilometer," tutup Mukhsin.
0 Komentar