Darmawan Prasojo, Orang Kepercayaan Jokowi, Ternyata "Peliharaan" Riza Chalid

Rekaman percakapan perpanjangan kontrak PT Freeport juga menyebut Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Darmawan Prasodjo alias Darmo. Nama Darmo disebut beberapa kali oleh pengusaha Riza Chalid.

Di dalam rekaman yang diperdengarkan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Riza sebut Darmo adalah anak kesayangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kepintarannya.

Dilansir Rimanews, Kamis (3/12), pria bernama Darmawan Prasodjo adalah salah satu orang kepercayaan Presiden Jokowi di sektor minyak dan gas yang rupanya binaan broker minyak Muhammad Riza Chalid.

“Makanya Bung Riza begitu tahu Darmo, dimaintaince (dipelihara, red), dibiayai terus itu Darmo habis-habisan supaya belok. Pinter itu,” kata Setya Novanto dalam rekaman Makelar Saham Freeport yang diperdengarkan di Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) kemarin, Rabu (02/12/2015).

Mendengar hal itu, Dirut PT FreeportMa’roef Syamsuddin merespon dengan mempertegas fungsi Darmo, panggilan Darmawan, di pemerintahan Jokowi-JK.

“Anu, the lobbies,” kata Ma’ruf yang diikuti oleh gelak tawa ketiga orang dalam rekaman tersebut.

Menurut pengakuan Riza, Darmo adalah orang yang sangat dipercaya dan didengar pendapatnya oleh Jokowi. “Darmo ini disayang sama dia (Presiden Jokowi) karena Si Darmo kalau presentasi, lulusan Amerika, sudah kuliah PHD, pintar. Jokowi happy terus. Ini saya tahu. Darmo ngomong, pak, itu didengerin (oleh Jokowi,red). Gitu Pak,” kata Riza.

Namun, sayangnya, kecemerlangan otak Darmo sudah dikendalikan oleh Riza. Hal ini dikonfirmasi oleh Setya Novanto. “Cuma sudah dibeli gara-gara ketemu bapak (Riza), dikunci, sreeeet... Berubah,” kata Ketua DPR itu.

“Dikawaninlah,” timpal Riza.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan juga pernah membela anak buahnya tersebut. Dia yang mengajak Darmawan untuk bergabung ke Kantor Staf Presiden yang pernah dipimpin sebelum menjadi Menko Polhukam.

“Jadi Pak Darmo adalah Deputi I saya. Dia lah yang saya minta untuk membuat kajian terhadap PT Freeport dan Mahakam,” kata Luhut.

Dikatakan Luhut, dirinya memang menugaskan Darmo untuk melakukan kajian terhadap langkah Presiden terhadap kedua perusahaan tersebut.

“Saya yang minta dia untuk melakukan kajian terhadap langkah-langkah Presiden soal PT Freeport ataupun Mahakam. Dan dalam kajian itu kita tidak setuju untuk melakukan nego sebelum 2019,” ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 19 November 2015.

Diberitakan Okezone yang mengutip dari situs resmi Kantor Staf Presiden, Jumat (4/12/2015), sebelum menjabat Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Darmawan Prasodjo sangat dikenal sebagai seorang ekonom energi dan lingkungan dengan pengalaman internasional. Dia juga menjadi anggota aktif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dalam perjalanan karirnya sebagai ekonom, dia banyak melakukan analisa masalah migas dan merumuskan strategi dan kebijakan migas yang inovatif cerdas. Hasil rumusannya merupakan terobosan besar dalam sektor kebijakan energi, sehingga para senator, anggota kongres, dan bahkan Gedung Putih menggunakannya sebagai landasan untuk menyusun kebijakan energi di Amerika Serikat.

Beberapa perusahaan energi terkemuka di Amerika Serikat mengadopsi hasil karyanya untuk menyusun strategi pengembangan bisnis perusahaan. Salah satu keahlian dan kefasihan Darmawan adalah tata kelola dan sistim fiskal migas.

Darmawan melakukan analisa fiskal migas melalui pendekatan perilaku (behavior and game theory) sehingga mampu memberikan jawaban yang tepat dan akurat dalam memformulasikan atau mendesain strategi fiskal migas dalam berbagai kondisi. Sistim fiskal ini akan dituangkan dalam bukunya: Modeling Petroleum Fiscal System: Economic Behavior Analysis for Industry and State.

Darmawan Prasodjo lahir dan dibesarkan di Magelang, Jawa Tengah dari pasangan Brigjen TNI (Purn) Sadja Moeljoredjo dan Ibu Sudarti Sadja. Ayahnya adalah seorang pejuang pendidik, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah. [rn/okz]

Posting Komentar

0 Komentar