Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya agar mencari perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya dalam beberapa waktu terakhir.
"Cari mana yang PHK, saya suruh cari Kepala BKPM tapi tidak ketemu," kata Presiden Jokowi dalam acara Peluncuran Program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja.
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meluncurkan program investasi padat karya untuk menciptakan lapangan kerja di PT Adis Dimension Footwear Jl Raya Serang Km 24 Balaraja Barat, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Senin (5/10).
Kepala Negara mengatakan bagi perusahaan yang akan mem-PHK karyawannya ia meminta agar sebelumnya menyampaikan kesulitannya kepada Menteri Perindustrian dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Kalau ada yang PHK, sampaikan kepada Menperin sampaikan kepada Kepala BKPM kalau ada hal yang bisa kita bantu, kita bantu," katanya.
Hal itu, menurut dia, sangat penting karena menyangkut rakyat yang bekerja di perusahaan itu sehingga pemerintah berkewajiban untuk membantu menyelesaikan masalah itu.
Presiden sendiri menegaskan perlunya menumbuhkan optimisme di tengah perlambatan ekonomi global yang terjadi sekarang ini.
"Dengan optimisme itulah kita bisa selesaikan masalah ekonomi di negara kita," katanya.
Ia sendiri yakin pada semester dua tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik sementara negara lain justru anjlok.
Jokowi memperkirakan kenaikan diperkirakan 0,3 persen karena salah satunya serapan APBN dan APBD semakin tinggi.
"Belanja APBN sudah 64 persen, akhir tahun perkiraan kita bisa sampai 92-94 persen sehingga kita harapkan itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi kita. Negara lain boleh turun tapi kita harus optimis Indonesia naik pertumbuhannya. Optimisme itu yang harus ditumbuhkan, tidak ada yang lain," katanya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja dimaksudkan untuk dapat mengomunikasikan kepada publik dan investor bahwa ketika merebak isu PHK banyak pula perusahaan padat karya yang tetap merealisasikan investasi di Indonesia.
Menurut dia, banyak perusahaan padat karya yang merealisasi proyek investasi dengan jadwal penyelesaian konstruksi bertahap mulai dari akhir 2015 hingga akhir 2019.
Franky mengatakan, pada tahap pertama BKPM bekerja sama dengan 16 perusahaan investasi padat karya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 121.285 orang dalam waktu lima tahun 2015-2019.
Sebanyak 16 perusahaan yang sedang dalam tahap konstruksi terdiri dari 11 Penanaman Modal Asing (PMA) dan 5 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai total rencana investasi sebesar Rp18,9 triliun dan total realisasi investasi sebesar Rp11,4 triliun hingga September 2015.
Dari angka itu, total perkiraan nilai ekspor sebesar 1,3 miliar dolar AS.
Sementara penyerapan tenaga kerja ke-16 perusahaan PMA dan PMDN tersebut diperkirakan 74.885 orang pada 2015-2016 dan 47.400 orang pada 2017-2019.
Dari 16 perusahaan padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak 7 perusahan dengan total rencana investasi Rp2,2 triliun dan realisasi investasi Rp2,7 triliun. Industri ini akan menyerap sekitar 58.300 orang tenaga kerja dalam kurun waktu 2015-2019.
Industri tekstil sebanyak 8 delapan perusahaan dengan rencana investasi Rp12,1 triliun dan realisasi investasi Rp 8,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 57.705 orang sepanjang 2015-2019.
Perusahaan tersebut adalah PT Sri Rejeki Isman, PT Jaya Perkasa Textile, PT Rayon Utama Makmur, PT Nesia Pan Pacific Clothing, PT Eco Smart Garment Indonesia, PT Delta Merlin Dunia Textile, PT Delta Merlin Sandang Textile, PT Apparel One Indonesia, dan PT Jaya Perkasa Textile. Untuk industri makanan dan minuman sebanyak satu perusahaan yaitu PT Kaldu Sari Nabati Indonesia.
Pada kesempatan itu hadir sejumlah pejabat dan Menteri Kabinet Kerja di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Banten Rano Karno.
Presiden Jokowi dan para menterinya menyempatkan diri untuk berdialog dengan perusahaan padat karya yang akan berinvestasi maupun memperbesar investasinya di Tanah Air.(mkd/ant)
"Cari mana yang PHK, saya suruh cari Kepala BKPM tapi tidak ketemu," kata Presiden Jokowi dalam acara Peluncuran Program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja.
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meluncurkan program investasi padat karya untuk menciptakan lapangan kerja di PT Adis Dimension Footwear Jl Raya Serang Km 24 Balaraja Barat, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Senin (5/10).
Kepala Negara mengatakan bagi perusahaan yang akan mem-PHK karyawannya ia meminta agar sebelumnya menyampaikan kesulitannya kepada Menteri Perindustrian dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Kalau ada yang PHK, sampaikan kepada Menperin sampaikan kepada Kepala BKPM kalau ada hal yang bisa kita bantu, kita bantu," katanya.
Hal itu, menurut dia, sangat penting karena menyangkut rakyat yang bekerja di perusahaan itu sehingga pemerintah berkewajiban untuk membantu menyelesaikan masalah itu.
Presiden sendiri menegaskan perlunya menumbuhkan optimisme di tengah perlambatan ekonomi global yang terjadi sekarang ini.
"Dengan optimisme itulah kita bisa selesaikan masalah ekonomi di negara kita," katanya.
Ia sendiri yakin pada semester dua tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik sementara negara lain justru anjlok.
Jokowi memperkirakan kenaikan diperkirakan 0,3 persen karena salah satunya serapan APBN dan APBD semakin tinggi.
"Belanja APBN sudah 64 persen, akhir tahun perkiraan kita bisa sampai 92-94 persen sehingga kita harapkan itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi kita. Negara lain boleh turun tapi kita harus optimis Indonesia naik pertumbuhannya. Optimisme itu yang harus ditumbuhkan, tidak ada yang lain," katanya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja dimaksudkan untuk dapat mengomunikasikan kepada publik dan investor bahwa ketika merebak isu PHK banyak pula perusahaan padat karya yang tetap merealisasikan investasi di Indonesia.
Menurut dia, banyak perusahaan padat karya yang merealisasi proyek investasi dengan jadwal penyelesaian konstruksi bertahap mulai dari akhir 2015 hingga akhir 2019.
Franky mengatakan, pada tahap pertama BKPM bekerja sama dengan 16 perusahaan investasi padat karya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 121.285 orang dalam waktu lima tahun 2015-2019.
Sebanyak 16 perusahaan yang sedang dalam tahap konstruksi terdiri dari 11 Penanaman Modal Asing (PMA) dan 5 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai total rencana investasi sebesar Rp18,9 triliun dan total realisasi investasi sebesar Rp11,4 triliun hingga September 2015.
Dari angka itu, total perkiraan nilai ekspor sebesar 1,3 miliar dolar AS.
Sementara penyerapan tenaga kerja ke-16 perusahaan PMA dan PMDN tersebut diperkirakan 74.885 orang pada 2015-2016 dan 47.400 orang pada 2017-2019.
Dari 16 perusahaan padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak 7 perusahan dengan total rencana investasi Rp2,2 triliun dan realisasi investasi Rp2,7 triliun. Industri ini akan menyerap sekitar 58.300 orang tenaga kerja dalam kurun waktu 2015-2019.
Industri tekstil sebanyak 8 delapan perusahaan dengan rencana investasi Rp12,1 triliun dan realisasi investasi Rp 8,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 57.705 orang sepanjang 2015-2019.
Perusahaan tersebut adalah PT Sri Rejeki Isman, PT Jaya Perkasa Textile, PT Rayon Utama Makmur, PT Nesia Pan Pacific Clothing, PT Eco Smart Garment Indonesia, PT Delta Merlin Dunia Textile, PT Delta Merlin Sandang Textile, PT Apparel One Indonesia, dan PT Jaya Perkasa Textile. Untuk industri makanan dan minuman sebanyak satu perusahaan yaitu PT Kaldu Sari Nabati Indonesia.
Pada kesempatan itu hadir sejumlah pejabat dan Menteri Kabinet Kerja di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Banten Rano Karno.
Presiden Jokowi dan para menterinya menyempatkan diri untuk berdialog dengan perusahaan padat karya yang akan berinvestasi maupun memperbesar investasinya di Tanah Air.(mkd/ant)
0 Komentar