Universitas Indonesia (UI) meluncurkan sebuah kapal yang disebut Kapal Pendidikan dan Riset Triwitono di Dermaga Danau Kenanga UI, Depok, Senin, 13 Oktober 2014. Kapal ini merupakan karya dosen Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UI (FTUI) Hadi Tresno Wibowo yang menerapkan inovasi lambung kapal pelat datar.
"Diharapkan dengan hadirnya kapal pelat datar ini mampu mengatasi masalah di bidang pelayaran rakyat dan memicu perkembangan pulau-pulau," kata Hadi dalam acara peluncuran tersebut, Senin, 13 Oktober 2014.
Menurut Hadi, nelayan tradisional Indonesia yang hidup di pulau atau pesisir kerap dihadapkan pada sulitnya aksesibilitas sehingga harga kebutuhan masyarakat menjadi mahal. Saat ini, transportasi di pulau-pulau di Indonesia masih minim. "Akses transportasi yang sulit seringkali membuat warga di kepulauan tidak dapat menjangkau berbagai komoditas," katanya.
Kapal ini memiliki panjang 12,5 meter dan lebar 3 meter sehingga mampu mengangkut muatan penumpang sebanyak 30 orang. Material bangunan atas terbuat dari bahan fiber dan material lambung terbuat dari baja. Proses pembangunan lambung kapal dilakukan lebih kurang dua minggu, sedangkan proses pembangunan bagian atas kapal memakan waktu sebanyak lebih kurang tiga bulan.
Pada Agustus 2012 lalu, kapal nelayan pelat datar produksi Hadi telah dimanfaatkan untuk membantu kerja nelayan Mirasa Sejati di Desa Limbangan, Balongan, Indramayu. Desain kapal pelat datar ini pun sudah didaftarkan paten dengan judul invensi "Kapal dengan Lambung Pelat Datar" pada 2013, lalu.
Dengan inovasi lambung kapal pelat datar, Kapal Triwitono ini akan memberi kemudahan bagi nelayan dalam proses pembuatan, assembly, dan memungkinkan pengurangan pekerjaan bending dan curving seperti pada produksi kapal konvensional. Hadi berharap Kapal Pendidikan dan dan Riset Triwitono terus mampu menggiatkan peran pelayaran rakyat yang sudah terbukti dengan setia melayari pelosok Nusantara. "Sehingga mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang berkesinambungan," Hadi.
Kapal yang diluncurkan di Danau Kenanga hari ini, kata Hadi, khusus digunakan untuk kepentingan dunia pendidikan, seperti penelitian dan riset mahasiswa. "Khususnya mahasiswa Teknik Perkapalan FTUI," katanya. Setelah peluncuran ini, kata Hadi, Kapal Triwitono siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan dan riset mahasiswa UI.
Dengan kapasitas 30 orang serta dilengkapi pendingin udara dan papan tulis, kapal ini dapat dijadikan sebagai ruang kuliah alternatif bagi mahasiswa. Ia berharap mahasiswa akan tertarik belajar di kapal tersebut sambil mengitari danau UI. Hadi juga berharap ke depannya UI dapat memproduksi kapal laut yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar berlayar dan mengenal kekayaan laut Indonesia.
Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine di atas kapal pelat datar yang bersandar di dermaga Danau Kenanga UI kampus Depok oleh Pejabat Rektor UI Bambang Wibawarta di depan sivitas akademika UI.
"Diharapkan dengan hadirnya kapal pelat datar ini mampu mengatasi masalah di bidang pelayaran rakyat dan memicu perkembangan pulau-pulau," kata Hadi dalam acara peluncuran tersebut, Senin, 13 Oktober 2014.
Menurut Hadi, nelayan tradisional Indonesia yang hidup di pulau atau pesisir kerap dihadapkan pada sulitnya aksesibilitas sehingga harga kebutuhan masyarakat menjadi mahal. Saat ini, transportasi di pulau-pulau di Indonesia masih minim. "Akses transportasi yang sulit seringkali membuat warga di kepulauan tidak dapat menjangkau berbagai komoditas," katanya.
Kapal ini memiliki panjang 12,5 meter dan lebar 3 meter sehingga mampu mengangkut muatan penumpang sebanyak 30 orang. Material bangunan atas terbuat dari bahan fiber dan material lambung terbuat dari baja. Proses pembangunan lambung kapal dilakukan lebih kurang dua minggu, sedangkan proses pembangunan bagian atas kapal memakan waktu sebanyak lebih kurang tiga bulan.
Pada Agustus 2012 lalu, kapal nelayan pelat datar produksi Hadi telah dimanfaatkan untuk membantu kerja nelayan Mirasa Sejati di Desa Limbangan, Balongan, Indramayu. Desain kapal pelat datar ini pun sudah didaftarkan paten dengan judul invensi "Kapal dengan Lambung Pelat Datar" pada 2013, lalu.
Dengan inovasi lambung kapal pelat datar, Kapal Triwitono ini akan memberi kemudahan bagi nelayan dalam proses pembuatan, assembly, dan memungkinkan pengurangan pekerjaan bending dan curving seperti pada produksi kapal konvensional. Hadi berharap Kapal Pendidikan dan dan Riset Triwitono terus mampu menggiatkan peran pelayaran rakyat yang sudah terbukti dengan setia melayari pelosok Nusantara. "Sehingga mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang berkesinambungan," Hadi.
Kapal yang diluncurkan di Danau Kenanga hari ini, kata Hadi, khusus digunakan untuk kepentingan dunia pendidikan, seperti penelitian dan riset mahasiswa. "Khususnya mahasiswa Teknik Perkapalan FTUI," katanya. Setelah peluncuran ini, kata Hadi, Kapal Triwitono siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan dan riset mahasiswa UI.
Dengan kapasitas 30 orang serta dilengkapi pendingin udara dan papan tulis, kapal ini dapat dijadikan sebagai ruang kuliah alternatif bagi mahasiswa. Ia berharap mahasiswa akan tertarik belajar di kapal tersebut sambil mengitari danau UI. Hadi juga berharap ke depannya UI dapat memproduksi kapal laut yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar berlayar dan mengenal kekayaan laut Indonesia.
Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine di atas kapal pelat datar yang bersandar di dermaga Danau Kenanga UI kampus Depok oleh Pejabat Rektor UI Bambang Wibawarta di depan sivitas akademika UI.
0 Komentar